UNDP Dialogue Climate Change : Putting the Paris Agreement into Action
Topik perubahan iklim yang
diusung menjadi ketertarikan saya untuk ikut berpartisipasi dalam dialog ini.
Pertama kali mengikuti dialog internasional yang diadakan oleh United Nations Development
Program (UNDP) Indonesia membuat saya begitu bersemangat. Perjalanan yang
ditempuh menggunakan kereta tak terasa melelahkan ketika saya sudah sampai dan
berdiri di depan ruang diskusi internasional ini. Begitu memasuki ruangan, kesan
“intenasional” sangat terasa karena para peserta dialog datang dari berbagai
negara dan institusi. Perbedaan justru membuat kami menjadi lebih akrab dan
suasana kehangatan sangat terasa. Satu per satu tamu dari berbagai negara dan
institusi dengan latar belakang yang berbeda, mulai dari akademisi, pemerhati
lingkungan, pemangku kebijakan, dan mahasiswa mengisi kursi yang kosong. 8 Juni
2016, ketika angka jarum jam menunjukkan pukul 14.30 WIB, acara yang diadakan
di Gedung Menara Thamrin, UN Papua Room, Lantai 7, akhirnya dimulai.
Mr. Christophe Bahuet, Country Director dari UNDP Indonesia sedang menyampaikan sambutannya
Acara dibuka oleh Mr. Christophe Bahuet,
Country Director dari UNDP Indonesia. Sambutan juga disampaikan oleh Duta Besar
Prancis untuk Indonesia, H. E. Ms.Corinne Breuze. Dalam sambutannya beliau
mengatakan “solidaritas yang terjalin di Prancis harus berlanjut dengan AKSI
nyata, itu lebih baik”. Selanjutnya, Mr. Agus Justianto, selaku Senior Advisor,
Kementerian Lingkungan Hidup (Ministry for Environment and Forestry) juga
menyampaikan sambutannya. Acara memasuki puncaknya yaitu Presentasi Panel dari
masing-masing speaker. Lima pembicara
yaitu Ms. Farida Zed, Prof. Dr. Fahmuddin
Agus, Mr. Kindy Rinaldy Syahrir, Mr. Satya Yudha, Perwakilan dari Bappenas, dan selaku moderator Mr. Sarwono Kusumaatmadja.
Presentasi dari para speakers telah dimulai
Ms. Farida dari Kementerian ESDM
membuka diskusi panel dengan berbicara tentang memprioritaskan konservasi
energi dan energi alternatif, termasuk tenaga air, panas bumi, dan bioenergi. Teknologi
Hemat Energi salah satunya diwujudkan dengan pengimplementasian pada peralatan
elektronik yaitu penggunaan tanda bintang untuk penanda hemat energi. Semakin
tinggi bintangnya menandakan semakin bagus kualitas hemat energi pada peralatan
tersebut.
Kementerian Indonesia harus
menyatukan suara mereka untuk menemukan solusi energi terbaik. Pernyataan ini
dilontarkan oleh Mr. Satya Yudha, selaku Ketua Komisi VII DPR RI yang
membidangi energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup.
Mr. Kindy Rinaldy Syahrir dari
Kementerian Keuangan membahas masa depan pembiayaan yang dibutuhkan setiap
tahun untuk membiayai mitigasi (upaya untuk mengurangi dan memperkecil dampak)
perubahan iklim.
Untuk Kementerian Pertanian, adaptasi adalah kunci
untuk melindungi sektor pertanian dari dampak perubahan iklim sebagaimana yang
disampaikan oleh Prof. Dr. Fahmuddin Agus.
Bappenas telah mengutamakan target pengurangan emisi
di lima sektor: pengelolaan limbah, industri, energi dan transportasi,
kehutanan dan lahan gambut, dan pertanian. Secara keseluruhan, pencegahan
kebakaran tetap menjadi prioritas utama untuk mencapai target pengurangan emisi.
Salah satu sesi diskusi yaitu tanya jawab tengah berlangsung
Setelah semua pembicara mempresentasikan presentasi
mereka, diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Diskusi ditutup oleh
moderator Mr. Sarwono Kusumaatmadja selaku Ketua Dewan Penasihat
Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Keistimewaan dari acara ini adalah
ketika diadakan acara buka puasa bersama dan para tamu dari berbagai negara tentunya
dengan keyakinan yang berbeda pula, dimana terasa toleransi agama yang begitu
kuat dan keharmonisan kebersamaan terlihat saat acara buka bersama. Berbagai
hidangan disuguhkan, mulai dari appetizer, main course, sampai dessert.
Lengkap! Makanan khas Indonesia sampai hidangan internasional pun disuguhkan. Acara
buka puasa ini dijadikan ajang “keep in touch” para peserta diskusi dengan pembicara.
Wah, bukan hanya ilmu yang saya dapatkan, tetapi juga pengalaman, relasi
internasional, bahkan perut pun kenyang!
In frame : Mr.Satya Yudha dan para hadirin yang berasal dari berbagai negara
Mengabadikan momen dengan berfoto ria
Bersama teman dengan visi yang sama
"Secuil" dari pengalaman saya mengikuti dialog internasional UNDP Indonesia. Semoga bermanfaat!
Komentar
Posting Komentar